Program Kreatif TOGA merupakan program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tujuan memanfaatkan botol plastik bekas sebagai media tanam tanaman obat keluarga. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesehatan melalui pemanfaatan tanaman herbal, tetapi juga pada pengelolaan limbah plastik secara kreatif agar memiliki nilai guna dan estetika.

Kegiatan ini melibatkan kader PKK dan warga Desa Buntu Buangin untuk menanam berbagai jenis tanaman obat, seperti jahe, kunyit, serai, daun sirih, kumis kucing, daun pecah beling, dan sambiloto, di lokasi strategis desa. Salah satu lokasi utama adalah area posyandu, mengingat fungsinya sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Kehadiran tanaman TOGA di sekitar posyandu diharapkan dapat menjadi sarana edukasi kesehatan yang mudah diakses oleh warga, terutama ibu dan anak yang rutin berkunjung.

Inovasi utama dari program ini adalah menggabungkan kegiatan TOGA yang telah lama menjadi bagian dari program PKK dengan penggunaan botol plastik bekas sebagai bedeng tanaman. Cara ini memberikan alternatif media tanam yang murah, mudah dibuat, serta ramah lingkungan. Selain itu, metode ini menjadi langkah nyata dalam mengajak masyarakat menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di kehidupan sehari-hari.

Melalui Kreatif TOGA, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan dari tanaman herbal, tetapi juga memperoleh keterampilan memanfaatkan barang bekas untuk tujuan produktif. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan terhadap kemandirian kesehatan, kebersihan lingkungan, dan kesadaran pengelolaan sampah. Pendekatan ini selaras dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan RI terkait integrasi tanaman obat keluarga dalam program kesehatan berbasis masyarakat, sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan pada aspek kesehatan dan lingkungan.